Bila Mahasiswa Berbisnis
Inkopin dan Soerabia Consulting Group membentuk program Inkopin Be BOSS yang melatih mahasiswa berbisnis. Tujuannya?
Akhir Februari lalu, seperti biasanya pada hari Minggu pagi hingga siang, Lapangan Gazebo depan Gedung Sate, Bandung, selalu dipadati pengunjung. Maklum, di tempat itu sudah berlangsung lama kegiatan pasar kaget atau yang popular di sebut flea market. Menariknya, disitu bukan karena para pedagang dan masyarakat yang sedang berbelanja, namun aktivitas yang dilakukan oleh sekelompok mahasiswa berjaket kuning dari Institut Manajemen Koperasi Indonesia (Inkopin) Bandung. Mereka, yang terbagai dalam beberapa kelompok, tampak gigih menjual beberapa produk consumer goods, mulai dari makanan, minuman hingga majalah. Para mahasiswa ini sedang mengikuti program flea market competition, sebagai bagian program Inkopin Be BOSS, yang diselenggarakan oleh Inkopin dan Soerabaia Consulting Group (SCG).
Menurut Arief H. Kusumanegara, managing partner SCG, program Be Your Own Boss ini merupakan sebuah mata kuliah empiris yang merupakan keseluruhan dari kurikulum mata pelajaran yang diajarkan di Inkopin. Program yang dimulai pada tahun ini bertujuan agar para mahasiswa mengenal dunia bisnis yang sesungguhnya. Keuntungan yang diperoleh dari program itu, di antaranya ; pengembangan ketrampilan berkomunikasi, pengembangan kecerdasan financial, pengembangan ketrampilan sebagai seorang entrepreneur, sehingga kelak kemudian hari para mahasiswa mampu mendesain perusahaan sendiri dan waralaba. “Kami melatih mereka berkomunikasi yang baik dengan terjun langsung ke lapangan serta mengembangkan income unit usaha serta berkompetisi dan membangun jaringan bisnis,” katanya.
Sedangkan Dindin Burhanudin, Pjs Rektor Inkopin, mengemukakan, secara umum program tersebut bertujuan untuk memberikan bekal kecerdasan finansial pada generasi mendatang. Sedangkan bagi mahasiswa Inkopin sendiri, program itu adalah link & match antara teori dengan dunia nyata. “Kami menawarkan program ini pada mahasiswa baru yang merupakan suatu program yang disusun untuk mengajarkan manajemen keuangan dan entrepreneurship,” ujarnya.
Untuk mengikuti program ini, tambah Dindin, seorang mahasiswa harus memenuhi persyaratan seperti : lulus SMU atau yang sederajat, lulus seleksi dan menyelesaikan kuliah selama tiga tahun. Setelah itu, pihak Inkopin membantu para mahasiswa program ini untuk magang entrepreneurship di beberapa perusahaan di Jepang.
Untuk mengikuti program ini, para mahasiswa diwajibkan membayar biaya Rp 12,7 juta untuk biaya sarana dan prasarana selama 3 tahun serta Rp 3,75 juta per semesternya. Selain asrama, mahasiswa memperoleh beberapa fasilitas antara lain : kampus luas nan asri, akreditasi tertinggi dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi, modal awal untuk berbisnis dan magang di Jepang.
Sumber :
Majalah Pengusaha
Akhir Februari lalu, seperti biasanya pada hari Minggu pagi hingga siang, Lapangan Gazebo depan Gedung Sate, Bandung, selalu dipadati pengunjung. Maklum, di tempat itu sudah berlangsung lama kegiatan pasar kaget atau yang popular di sebut flea market. Menariknya, disitu bukan karena para pedagang dan masyarakat yang sedang berbelanja, namun aktivitas yang dilakukan oleh sekelompok mahasiswa berjaket kuning dari Institut Manajemen Koperasi Indonesia (Inkopin) Bandung. Mereka, yang terbagai dalam beberapa kelompok, tampak gigih menjual beberapa produk consumer goods, mulai dari makanan, minuman hingga majalah. Para mahasiswa ini sedang mengikuti program flea market competition, sebagai bagian program Inkopin Be BOSS, yang diselenggarakan oleh Inkopin dan Soerabaia Consulting Group (SCG).
Menurut Arief H. Kusumanegara, managing partner SCG, program Be Your Own Boss ini merupakan sebuah mata kuliah empiris yang merupakan keseluruhan dari kurikulum mata pelajaran yang diajarkan di Inkopin. Program yang dimulai pada tahun ini bertujuan agar para mahasiswa mengenal dunia bisnis yang sesungguhnya. Keuntungan yang diperoleh dari program itu, di antaranya ; pengembangan ketrampilan berkomunikasi, pengembangan kecerdasan financial, pengembangan ketrampilan sebagai seorang entrepreneur, sehingga kelak kemudian hari para mahasiswa mampu mendesain perusahaan sendiri dan waralaba. “Kami melatih mereka berkomunikasi yang baik dengan terjun langsung ke lapangan serta mengembangkan income unit usaha serta berkompetisi dan membangun jaringan bisnis,” katanya.
Sedangkan Dindin Burhanudin, Pjs Rektor Inkopin, mengemukakan, secara umum program tersebut bertujuan untuk memberikan bekal kecerdasan finansial pada generasi mendatang. Sedangkan bagi mahasiswa Inkopin sendiri, program itu adalah link & match antara teori dengan dunia nyata. “Kami menawarkan program ini pada mahasiswa baru yang merupakan suatu program yang disusun untuk mengajarkan manajemen keuangan dan entrepreneurship,” ujarnya.
Untuk mengikuti program ini, tambah Dindin, seorang mahasiswa harus memenuhi persyaratan seperti : lulus SMU atau yang sederajat, lulus seleksi dan menyelesaikan kuliah selama tiga tahun. Setelah itu, pihak Inkopin membantu para mahasiswa program ini untuk magang entrepreneurship di beberapa perusahaan di Jepang.
Untuk mengikuti program ini, para mahasiswa diwajibkan membayar biaya Rp 12,7 juta untuk biaya sarana dan prasarana selama 3 tahun serta Rp 3,75 juta per semesternya. Selain asrama, mahasiswa memperoleh beberapa fasilitas antara lain : kampus luas nan asri, akreditasi tertinggi dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi, modal awal untuk berbisnis dan magang di Jepang.
Sumber :
Majalah Pengusaha


0 comments to "Bila Mahasiswa Berbisnis"
Posting Komentar